Selasa, 31 Agustus 2010

YAKINLAH ALLAH DEKAT BERSAMA KITA,,,

Oleh Muhammad Zainuddin,,,,

Firman Allah:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(QS.al-Baqarah:186)

  • KEBERADAAN ALLAH

Al-Qur`an menginformasikan kepada kita tentang kebenaran sifat-sifat Allah,

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nyaapa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allahmengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidakmengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allahmeliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan AllahMahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

(QS.at-Thalaaq:12)

Akan tetapi, banyak orang yang tidak menerima keberadaan Allah swt. seperti yang telahdijelaskan dalam ayat-ayat tersebut. Mereka tidak memahami kekuasaan dan kebesaran-Nya yangabadi. Mereka memercayai kebohongan bahwa merekalah yang mengatur diri mereka sendiri danberpikir bahwa Allah berada di suatu tempat yang jauh di alam semesta dan jarang mencampuri“perkara keduniaan”.

Pemahaman terbatas orang-orang ini disebutkan dalam Al-Qur`an,

مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

"Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa."

(al-Haj:74)

Memahami kekuasaan Allah swt. dengan baik merupakan ikatan awal dalam rantai keimanan.Sesungguhnya, seorang mukmin akan meninggalkan pandangan masyarakat yang menyimpang tentang kekuasaan Allah swt. dan menolak keyakinan sesat dengan mengatakan,

وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا

"Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah "

(QS.al-jin:4)

Kaum muslimin memercayai Allah swt. sesuai dengan penjelasan Al-Qur`an. Mereka melihattanda-tanda keberadaan Allah pada dunia nyata dan alam gaib, kemudian mulai memercayai keagungan seni dan kekuasaan Allah.Akan tetapi, jika umat berpaling dari Allah serta gagal bertafakur kepada Allah dan ciptaan-Nya, mereka akan mudah terpengaruh oleh keyakinan-keyakinan yang menyesatkan pada saat ditimpa kesusahan. Allah menyebutnya sebagai bahaya yang potensial,

Dalam surah Ali Imran: 154, mengenai umat yang menyerah dalam berperang,

“... sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh dirimereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah....”Seorang muslim seharusnya tidak melakukan kesalahan seperti itu. Karena itu, dia harus membebaskan hatinya dari segala sesuatu yang dapat memunculkan sangkaan jahiliah dan menerima keimanan yang nyata dengan segenap jiwa sebagaimana penjelasan dalam Al-Qur`an.

  • TAQWA KEPADA ALLAH SESUAI KESANGGUPAN

Bertaqwa kepada Allah adalah awal dari segalanya. Semakin tebal ketaqwaan seseorang kepada Allah, semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah.

Al-Qur`an memberikan contoh beberapa rasul yang dapat kita bandingkan dengan diri kita sehingga paham bahwa kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt..

Allah swt. menginginkan manusia agar bertaqwa dengan sebenar-benarnya. Berbagai carauntuk menunjukkan penghormatan kepada Yang Mahakuasa dapat dilakukan, sebagai contoh:berjalan di jalan Allah, melakukan perbuatan baik, mengikuti contoh-contoh yang diberikan pararasul, menaati serta memperhatikan ajaran-ajaran Allah, dan sebagainya.

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipeliharadari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS.at-Taghaabun: 16)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwakepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”(QS.Ali Imran: 102)

Rasulullah SAW bersabda:

تق الله حيثما كنت، وأتبع السيئة الحسنة تم حها، وخالق الناس بخلق حسنl

"Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada,

dan ikutkanlah perbuatan yang buruk dengan perbuatan yang baik niscaya perbuatan yang baik tersebut akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang mulia ".(HR.Imam Tirmidzi)

  • TAQDIR

Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an,

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas `Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.(QS.Ar-Ra'd:2)

Dalam ayat lain dikatakan,

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"(QS.al-An'am:59)

Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana merekaberawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya,kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akandihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an,

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS.al-Qamar: 49)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendirimelainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS.al-Hadiid: 22)

Kaum mukminin seharusnya menyadari kenyataan yang agung ini. Sebagai konsekuensinya,sudah seharusnya mereka tidak berbuat kebodohan seperti orang-orang yang menolak kenyataandalam hidupnya. Dengan memahami bahwa hidup itu hanya ”mengikuti takdir”, mereka tidak akanpernah kecewa atau merasa takut terhadap apa pun. Mereka menjadi yakin dan tenang seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. yang bersabda kepada sahabatnya,

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“.....Janganlah kamu berdukacita, sesungguhnya Allah beserta kita.......” (at-Taubah: 40)

ketika sahabatnya itu merasakhawatir ditemukan para pemuja berhala yang bermaksud membunuh mereka ketika bersembunyi didalam gua.

  • IMAN KEPADA ALLAH

Karena Allah adalah pembuat keputusan, setiap kejadian merupakan anugerah bagi makhluk-Nya: segala sesuatu telah direncanakan untuk kebaikan agama dan untuk kehidupan orang yangberiman di akhirat kelak.

Kaum mukminin dapat merujuk pada pengalaman mereka untuk melihatbahwa ada sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka pada akhir sebuah kejadian. Untuk alasantersebut, kita harus selalu memercayai Allah.Dialah Yang Maha Esa dan Maha Melindungi.

Seorang mukmin harus bersikap sebagaimanayang Allah inginkan: memenuhi tanggung jawabnya kemudian berserah diri pada Allah dengan hasilnya. Ayat berikut mengungkapkan misteri ini, yang tidak diketahui oleh orang-orang yang ingkar.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

"......... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

"Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS.at-Thalaq:2-3)

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah, ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telahditetapkan oleh Allah bagi kami.

Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orangorangyang beriman harus bertawakal.’” (QS.at-Taubah: 51)

Apa yang seharusnya seorang muslim katakan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT., juga tercantum dalam Al-Qur`an,

وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا ءَاذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

“Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah, padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang bertawakal ituberserah diri.” (QS.Ibrahim: 12)

Dalam ayat lain dikatakan,

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakal.” (QS.Ali Imran: 160)

Wallahua'lam bishowwab

Semoga bermanfaat

Jakarta, 16 Ramadhan 1431 H/ 26 Agustus 2010 M

m_zain1967@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar